Kamis, 24 Februari 2011

FF/SHINee/The Name I Loved/1-shoot

Title : The Name I Loved

Length : 1/1

Author : Dita Rachmawati (DR Rara)

Cast :

- Onew

- SHINee’s member

Rating : PG13

Onew melukis satu nama dalam notenya. Dengan tatap mata yang kosong dan senyum dibibirnya, ia tak mengontrol tangannya yang terus bergerak mengukir huruf demi huruf membentuk satu kata yang terukir dengan hiasan yang sangat indah.

“Yaaa… Onew hyung… kau belum tidur?” tersentak mendengar minho menegurnya, Onew langsung menutup notenya dan menatap dongsaengnya itu gelagapan.

“A~ belum…” sahut Onew yang langsung bangkit menutupi meja tulis itu dengan tubuhnya.

Minho sedikit bingung melihat sikap hyungnya yang aneh, bahkan ia jadi merasa penasaran pada tulisan yang ditulis hyungnya beberapa waktu lalu. Ia berusaha mengintip dari balik tubuh Onew yang bidang.

“Ka… kau lihat apa?” tanya Onew gugup.

“Kau baru saja menulis apa Hyung?” dengan mata yang masih penasaran, Minho berjalan menghampiri meja tulis hyungnya yang sedikit berantakkan itu.

Dengan cepat gerakan tangan Onew menjatuhkan note kecil itu dalam laci dan segera menutupnya.

“A… annii… aku hanya menulis lirik untuk album baru kita…” alasan Onew sambil menahan tubuh Minho yang mulai mendekatinya.

“Lirik lagu? Benarkah? Aku tidak percaya padamu Hyung…” telak Minho sambil menggeser tubuh hyungnya yang tak lebih tinggi darinya itu.

Dengan gugup, Onew terpaksa menggeser posisinya dari hadapan meja tulis itu.

Dan benar saja, Minho tak menemukan apapun kecuali kertas yang berserakan berisi deretan kata-kata manis yang tak salah lagi adalah untaian lirik lagu ciptaan hyungnya itu.

Minho mengangkat wajahnya dan menatap Hyungnya dengan wajah yang bersalah. Onew menatap dongsaengnya dengan wajah yang gugup takut-takut Minho memeriksa isi lacinya.

“Minhae… aku terlalu penasaran sampai-sampai tidak mmpercayaimu hyung…” ucap Minho bersalah.

“Hah…” Onew menghela nafas pelan. Sangat pelan agar ia tak dicurigai dongsaengnya itu. “Ne, gwaenchana… kau sendiri kenapa belum tidur?” Onew mulai mengalihkan pembicaraan dengan perhatian yang biasa ia berikan pada dongsaengnya yang lain.

Minho menguap sambil menutup mulutnya. “Tadi aku kehausan, jadi aku bangun sebentar untuk minum.” jelas Minho dengan mata yang sayu menahan kantuk.

“Kalau begitu kembalilah tidur, besok kita ada jadwal latihan…” Onew menepuk punggung Minho pelan sambil mendorongnya menuju kamar.

“Ne ne… kau juga jangan tidur terlalu larut Hyung…” sahut Minho sambil menutup pintu kamar dan lekas kembali berbaring di atas ranjangnya.

Tinggallah Onew dengan note yang kembali ia keluarkan dari dalam laci. Ia pandang lagi nama yeoja yang baru saja ia lukis. Dengan detak jantung yang berdegup cepat, wajah cantik yeoja itu kembali tayang di benaknya. Sungguh menghibur sampai-sampai membuatnya tersenyum-senyum sendiri.

---

“Jonghyun Hyung dimana?” tanya Taemin pada ketiga kakaknya yang tengah meneguk orange juice disela-sela latihan.

“Tadi ia ijin pergi duluan untuk membeli sesuatu…” sahut Onew yang duluan selesai minum.

“Apa untuk Se Kyung lagi?” tanya Taemin menebak.

Onew hanya mengangguk polos. Setelah puas minum, Key kembali berlatih dihadapan cermin tanpa ikut membagi suara pada mereka. Sedang Minho masih belum puas meneguk orange juicenya yang kedua.

“Jonghyun Hyung akhir-akhir ini sibuk sekali mengurus acara ulang tahun pacarnya itu…” gerutu Taemin iri.

“Yaaa kau urus dulu ujianmu Taemin…” nasihat Minho yang baru saja selesai menghabiskan. Tanpa menunggu, Minho langsung berlari menyusul Key yang sibuk merangkai gerakan baru.

Tinggallah Taemin yang menatap Onew polos. “Hyung, apa kau tidak mengikuti jejak Jonghyun Hyung? Sepertinya kau terlalu cuek untuk urusan yang seperti itu…” Taemin membuat Onew terdiam.

“A~ itu…” belum sempat Onew menjelaskan sesuatu, Taemin keburu pergi menyahut panggilan Key yang baru saja menemukan gerakan baru.

Onew hanya terdiam menatap ketiga dongsaengnya yang kini sibuk menatap bayangan masing-masing di cermin.

Ia jadi berpikir sendiri. ‘Aku terlalu cuek untuk urusan itu ya?? Mereka hanya tidak tahu saja kalau aku sudah…’

---

“Key, apa kau bisa mengajariku membuat kue tart?” Onew menghampiri Key yang sibuk memasak makan malam mereka.

Dengan heran Key menatap hyungnya yang kelihatan berbeda itu. “Mwo? Kau ingin memasak?” tanya Key heran.

Onew mengangguk polos.

“Hahahaha, ada apa denganmu Hyung?” sahut Key setengah tidak percaya.

“Waeyo??” Onew ikut bingung.

“Kau terlihat tidak seperti biasanya…” sahut Key dengan tangan yang sibuk menumis daging.

Onew terdiam bingung.

“A~ Arasso arasso… aku akan mengajarimu setelah aku selesai memasak makan malam kita…” sahut Key akhirnya.

Dari depan pintu dapur, Minho menatap kelakuan Onew hyungnya yang terlihat mencurigakan dan aneh. Biasanya ia akan berubah obsesif bila menginginkan sesuatu. Sampai-sampai ia melakukan apa pun yang tak biasa dilakukannya. Tapi apa yang sedang diinginkan hyungnya itu? Apa mungkin ada hubungannya dengan tulisan yang ia buat semalam??

---

Minho kembali menemukan sosok hyung tertuanya yang masih sama sibuknya dengan kemarin malam. Dari dapur, terlihat hyungnya sibuk menulis sesuatu dalam notenya. Dan feeling Minho berkata ia bukan sedang menulis lirik, tapi menulis sesuatu. Dan ini pasti ada hubungannya dengan perubahan yang terjadi pada hyungnya itu seharian kemarin.

Dengan derap kaki yang pelan, Minho mencoba mendekati hyungnya yang masih tertunduk dengan sebatang pensil dalam genggamannya. Dengan tubuhnya yang jangkung, Minho berusaha keras menangkap isi tulisan Onew yang sedikit terhalangi.

Hingga akhirnya Onew menyadari kehadiran Minho dan segera berbalik sambil menutup notenya.

“Minho ya, sedang apa kau dibelakangku?” tanya Onew langsung berbalik dengan wajah yang kaget.

“Gambar apa yang sedang kau gambar Hyung? Kenapa kau selalu menyembunyikannya setiap kali ingin kulihat?” tanya Minho jujur. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

Onew lekas bangkit dan menatap wajah dongsaengnya itu dengan gugup.

“Annii… ak… aku hanya belajar melukis…” sahut Onew mencari-cari alasan.

Tanpa menunggu waktu lagi, Minho merebut note yang sempat digenggam erat hyungnya itu. Dan begitu ia buka, ia terkejut bukan main…

---

Onew menggaruk-garuk kepalanya bingung. Rambutnya sudah tidak berbentuk lagi. Jari tengahnya sudah benar-benar tipis karena terlalu lama menekan pensil. Ia merasa matanya sudah tidak fokus lagi melihat untaian-untaian garis yang terlukis di atas lembaran notenya.

Dengan keringat yang mulai menetes, Onew memutar memorinya mengingat teknik menggambar garis abstrak yang ia temukan di internet tadi pagi. Ia merasa metode itu sangat-sangat tepat untuknya. Karena ia dapat menatap ukiran nama yeoja idamannya tanpa harus ketahuan doangsaengnya yang lain.

Baru setengah jadi, tiba-tiba ada sesosok bayangan yang bergerak-gerak di atas meja tulisnya. Ia langsung terdiam memperhatikan bayangan itu. Bayangan itu bukan miliknya.

“Minho ya, sedang apa kau dibelakangku?” tanya Onew langsung berbalik dengan wajah yang kaget.

“Gambar apa yang sedang kau gambar Hyung? Kenapa kau selalu menyembunyikannya setiap kali ingin kulihat?” tanya Minho jujur. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

Onew lekas bangkit dan menatap wajah dongsaengnya itu dengan gugup.

“Annii… ak… aku hanya belajar melukis…” sahut Onew mencari-cari alasan.

Tanpa menunggu waktu lagi, Minho merebut note yang sempat digenggam erat hyungnya itu. Dan begitu ia buka, ia terkejut bukan main…

“Mi… mianhae Hyung… aku salah duga lagi, ternyata kau benar-benar bekerja sangat keras dalam menulis lirik lagu… “ ucap Minho kembali bersalah.

Onew menatap dongsaengnya bingung. ‘Apa yang aku tulis seperti sebuah lirik lagu?’

“Sekali lagi aku minta maaf Hyung, telah mencurigaimu…” Onew terpaku menatap dongsaengnya itu. ‘Apa itu artinya lukisanku berhasil?’

“Hyung??” Minho menegur hyungnya yang terdiam seperti patung.

“A~ ne?” sahut Onew yang kini air wajahnya berubah ceria.

“Apa kau marah padaku?” tanya Minho cemas.

“A~ Anni anni… kau kebalilah tidur, aku masih harus membereskan kertas-kertasku…” sahut Onew dengan nada riang. Ia mendorong tubuh Minho ke arah kamar. Dan kali ini Minho menutup pintu kamar dengan wajah yang bingung. Lalu menggeleng mencoba mengabaikan hyungnya yang aneh itu.

‘Bukankah Onew Hyung memang sering seperti itu?’ desisnya dalam hati.

Dengan riang Onew memandang garis abstraknya yang benar-benar menggambarkan nama yeoja cantik itu di matanya.

“Bukankah Kyuhyun itu benar, aku memang namja yang menyimpan banyak rahasia… kekeke” Onew kembali melanjutkan lukisannya yang baru setengah.

-End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar